Tips Investasi Saham bagi Investor Pemula
Pertanyaan berikutnya, apakah ada patokan berapa jumlah lot saham yang bijak untuk dibeli? Apalagi jika masih terbilang sebagai pemula dalam dunia investasi.
Tidak ada patokan khusus bagi investor pemula yang ingin memulai investasi. Namun dalam hal ini, sebagai investor pemula bisa menerapkan yang namanya strategi “Nabung Saham”. Di mana pembelian saham bisa dicicil setiap bulannya, sehingga tidak memaksakan kondisi investor pemula.
[Baca lagi: Yuk Menabung Saham, Ternyata Menguntungkan Lho, Ini Caranya!]
Strategi nabung saham ini bisa dilakukan mulai 1 lot saham di setiap bulannya. Dengan membeli saham perusahaan yang memiliki nilai undervalue, sehingga tidak memberatkan dana pembelian. Untuk mengetahui besarnya harga saham per lotnya yang terbaru, maka teman-temen investor bisa melihatnya melalui RTI Business.
Adapun, jika alokasi keuangan sudah mulai memadai, maka tidak ada salahnya jika menaikkan jumlah pembelian lot nya. Termasuk untuk membeli saham-saham blue chip, yang rata-rata memiliki harga saham premium.
Dengan nabung saham, teman-teman investor pemula juga bisa belajar mengelola risiko dengan lebih baik. Terlebih ketika teman-teman investor mulai berani memutuskan untuk diversifikasi portfolio saham, yakni dengan membeli beberapa lot pada saham-saham potensial dari beberapa sektor bisnis yang berbeda. Sehingga portfolio bisa menjadi lebih seimbang.
Diversifikasi Portofolio Investasi:
Lot dapat membatasi kemampuan investor pemula untuk mendiversifikasi portfolio, terutama investasi pada beberapa saham karena peraturan lot yang besar.
Lot yang besar dapat meningkatkan risiko. Jika seorang investor pemula harus membeli lot besar, namun kemudian harga saham turun. Maka investor pemula ini sudah pasti mengalami kerugian potensial yang signifikan.
Apa Itu SL dalam Trading?
Terakhir diperbarui Pada 14 Februari 2024 at 7:26 pm
Apa itu Lot saham? Sebuah pertanyaan dasar yang seringkali dilontarkan oleh para investor pemula. Padahal lot saham inilah yang akan membentuk portfolio investasi. Lantaran memang pembelian saham di bursa tidak dilakukan dalam recehan.
Lot adalah istilah yang mengacu pada satuan ukuran yang menunjukkan berapa banyak jumlah lembaran saham yang diperjualbelikan dalam per satu kali transaksi. Di mana untuk 1 lot sama dengan 100 lembar saham.
Lot saham memiliki beberapa fungsi penting dalam bursa pasar saham, yaitu:
Lot memberikan standar untuk ukuran transaksi saham. Ini membantu dalam menentukan berapa banyak saham yang akan dibeli atau dijual dalam satu kesatuan.
Lot membantu mengelola likuiditas pasar saham dengan mengatur berapa banyak saham yang dapat diperdagangkan dalam satu waktu. Ini memungkinkan pasar berjalan dengan lancar.
Nilai dan Regulasi Lot
Sebagai satuan dalam saham, lot sudah secara resmi ditetapkan oleh BEI sebagai acuan. Pada awalnya, 1 lot saham terdiri dari 500 lembar saham. Namun sejalan dengan kebijakan baru BEI pada 6 Januari 2014, maka 1 lot saham terdiri dari 100 lembar saham.
Meskipun lot saham ini menunjukkan berapa banyak jumlah lembar saham. Tetapi jual beli saham tetap mengacu pada satuan lot nya, bukan lembarnya. Jadi setiap transaksi jual maupun beli saham, wajib dilakukan minimal sebesar 1 lot saham.
Perlu diketahui, kalau perubahan kebijakan 1 lot saham sama dengan 100 lembar saham ini jauh lebih memudahkan investor pemula memulai investasi.
Hanya saja, dalam hal harga per setiap 1 lot saham akan berbeda-beda, sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Regulasi ini bertujuan untuk memberikan pedoman yang jelas tentang berapa banyak saham yang dapat diperdagangkan dalam satu kesatuan. Sehingga meminimalkan potensi manipulasi atau fluktuasi pasar yang tidak wajar.
Regulasi lot saham juga membantu melindungi investor dengan memastikan bahwa ukuran lot yang diperdagangkan dapat dijangkau, terutama bagi investor ritel, terutama bagi investor pemula.
Dengan adanya regulasi, pasar saham dapat berjalan lebih efisien dan adil, menciptakan lingkungan lebih sehat untuk aktivitas investasi. Oleh karena itu, regulasi lot saham sangat penting dalam menjaga integritas dan stabilitas pasar saham.
Source: www.kompirasi.com
Berapa Lembar Saham dalam Satu Lot?
Peraturan terkait banyaknya lembar saham dalam satu lot saham telah diatur oleh Bursa Efek Indonesia. Saat ini, satu lot saham terdiri dari seratus lembar saham dari perusahaan yang telah go public.
Umumnya, saat go public, perusahaan akan menentukan harga per lembar saham yang dimilikinya. Seiring waktu, semakin baik reputasi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, harga lembar sahamnya pun juga akan semakin tinggi.
Sampai di sini, tentu mudah untuk mengetahui berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk membeli lot saham, kan? Karena satu lot saham terdiri dari seratus lembar saham, kita cukup mengalikan harga per lembar saham yang diincar dengan seratus.
Misalnya saja, apabila ada perusahaan yang menjual sahamnya dengan harga Rp5.000 per lembar, artinya kamu perlu setidaknya Rp500.000 untuk membeli satu lot saham perusahaan tersebut.
Apabila harga saham tersebut naik dari Rp5.000 per lembar menjadi Rp5.650 per lembar, misalnya saja, harga jual saham tersebut juga akan naik menjadi Rp565.000, atau mengalami peningkatan sebesar Rp65.000 per lot. Sebaliknya, apabila harga saham tersebut turun per lembarnya, harga jualnya juga akan turun cukup besar karena menggunakan satuan lot.
AMELL's Trading Journal
PREDIKSI EMAS JUMAT, 13.12 Selamat malam teman teman semua, bagaimana kabar tradingnya pekan ini. Profit atau loss. Semoga profit selalu dan sudah di WD profit nya. Malam ini Amell akan menganalisa pergerakan dan membuat plan trading di komoditas...
Bagi kamu yang senang dengan trading, tentu sudah tahu, dong, apa itu lot saham? Namun, bagi kamu yang memang masih baru dalam menggeluti bidang yang satu ini, istilah lot saham tentu akan terasa sedikit membingungkan.
Sebenarnya apa, sih, yang dimaksud dengan lot saham ini? Apakah lot saham sama dengan unit saham? Tidak perlu bingung, simak penjelasan terkait lot saham berikut!
Secara singkat, kita dapat memaknai lot saham sebagai satuan unit untuk menghitung saham. Misalnya saja, untuk menghitung berat kita menggunakan satuan kilogram, sementara untuk menghitung tinggi, satuan yang digunakan adalah centimeter. Untuk saham, satuan yang digunakan adalah lot.
Jadi, ketika kamu ingin membeli atau menjual sebuah saham, kamu tak bisa hanya membeli atau menjual selembar saham saja. Karena unit satuan yang digunakan adalah lot, jual beli saham dilakukan sedikitnya satu lot dalam setiap transaksi.
Nah, sampai di sini mungkin kamu akan sedikit bingung karena biasanya harga saham dihitung per lembar, padahal praktik jual beli saham hanya dapat dilakukan dengan satuan lot, kan? Jadi, penting sekali untuk mengetahui apa itu lot saham supaya kamu dapat memperkirakan berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk membeli saham, terlebih jika harga saham yang kamu ketahui hanya harga per lembarnya saja.
Jadi, berapa banyak, sih, lembar saham dalam satu lot? Langsung saja kita bahas, yuk!
Baca juga: Panduan Analisis Teknikal Saham untuk Pemula
Perlindungan Investor
Lot saham memberikan perlindungan bagi investor kecil, dengan memastikan bahwa investor bisa membeli saham dalam jumlah yang terjangkau.
Pertanyaan yang mungkin muncul berikutnya adalah, “apakah dengan semakin banyaknya membeli lot saham, maka akan memberikan keuntungan lebih banyak?”. Jawabannya, membeli lot saham dalam jumlah banyak, bukan berarti akan selalu memberi untung.
Namun, akan lebih baik jika melakukan diversifikasi, karena strategi ini membuat investor memiliki lebih banyak pilihan untuk membangun portfolio yang seimbang. Dengan membeli beberapa lot saham pada sektor bisnis yang berbeda, guna mengurangi risiko yang terkonsentrasi pada satu jenis saham saja.
Sebagai contoh, membeli beberapa lot saham dari berbagai perusahaan dalam industri yang berbeda, dapat membantu melindungi portfolio dari risiko fluktuasi yang signifikan dalam harga saham suatu perusahaan.
[Baca lagi: Nabung Saham saat Krisis, Peluang atau Ancaman?!]
Tetapkan Ekspektasi yang Realistis
FOMO juga dapat menyebabkan pedagang memiliki ekspektasi yang tidak realistis tentang hasil investasi mereka.
Penting untuk menetapkan ekspektasi yang realistis berdasarkan tren pasar, data historis, dan fundamental aset yang tepat.
Ekspetasi ini juga harus dilengkapi dengan menguasai alat trading dan ilmu yang cukup. Karena dengan ilmu dan penguasaan alat yang tepat, Anda bisa membuat ekspetasi keuntungan dalam jumlah besar namun tetap realistis karena dua modal tersebut.
Pedagang juga harus menghindari membandingkan diri mereka dengan orang lain atau berusaha mengikuti tren investasi terkini. Sebaliknya, mereka harus fokus pada tujuan dan strategi investasi mereka sendiri.
FOMO adalah fenomena psikologis umum yang dapat berdampak signifikan pada pedagang di pasar saham dan kripto.
Hal ini dapat menyebabkan keputusan trading yang impulsif dan tidak rasional, yang akhirnya dapat mengakibatkan kerugian.
Namun, dengan mengembangkan rencana trading, melakukan penelitian, menghindari keputusan impulsif, memakai stop loss order, dan menetapkan ekspektasi yang realistis, trader dapat mengatasi FOMO dan membuat keputusan investasi yang lebih rasional.
Selain memahami apa itu FOMO, penting untuk diingat bahwa berinvestasi di pasar saham dan crypto melibatkan risiko, dan trader harus selalu mempertimbangkan toleransi risiko dan tujuan investasi mereka sendiri sebelum membuat keputusan investasi apa pun. [az]
Bagaimana Cara Mengatasi FOMO dalam Perdagangan Saham dan Kripto?
Memahami apa itu FOMO dan cara mengatasinya dalam trading saham dan kripto bisa jadi tantangan, tetapi itu mungkin dilakukan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu trader membuat keputusan investasi yang rasional:
Salah satu cara terbaik untuk mengatasi FOMO adalah mengembangkan trading plan. Rencana ini harus mencakup titik masuk dan keluar untuk setiap aset, serta jumlah maksimum uang yang dapat diinvestasikan dalam setiap trading.
Dengan memiliki rencana yang matang, trader dapat membuat keputusan yang lebih rasional berdasarkan tujuan investasi mereka, daripada didorong oleh rasa takut dan emosi sesaat.
Memahami apa itu FOMO akan membuat Anda bisa mengatasinya dengan mudah. Tips lain yang bisa dilakukan adalah melakukan riset sebelum membuat keputusan investasi apa pun.
Riset ini termasuk menganalisa tren pasar, laporan keuangan, dan indikator ekonomi. Dengan memahami dasar-dasar aset, trader dapat membuat keputusan yang lebih tepat berdasarkan data dan fakta, daripada emosi dan rumor.
Melakukan penelitian ini juga dapat membantu pedagang mengidentifikasi potensi risiko dan peluang, yang dapat memberikan tambahan informasi dan membantu keputusan investasi mereka yang lebih tepat.
Memahami tren pasar sangatlah penting untuk membuat keputusan investasi yang tepat. Pedagang harus menganalisis tren pasar secara historis dan terkini untuk mengidentifikasi pola dan peluang potensial.
Hal ini termasuk pada melihat kinerja aset dari waktu ke waktu, serta tren pasar yang lebih luas yang dapat mempengaruhi nilainya.
Menganalisis laporan keuangan juga menjadi bagian penting untuk memahami dasar-dasar aset. Pedagang harus meninjau laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas perusahaan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan keuangannya.
Hal ini dapat membantu pedagang mengidentifikasi potensi risiko dan peluang, seperti apakah perusahaan yang menguntungkan atau memiliki neraca yang kuat.
Trader juga harus memperhatikan indikator ekonomi yang dapat memengaruhi nilai aset. Hal ini termasuk inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan PDB.
Memahami faktor-faktor ini akan membuat trader memahami lanskap ekonomi yang luas dan memberikan keputusan yang lebih tepat.
Tetap up to date tentang berita dan peristiwa yang dapat memengaruhi nilai aset juga penting dikuasai karena akan membantu membuat keputusan investasi yang tepat.
Bagian ini termasuk memahami berbagai pengumuman perusahaan, perubahan peraturan, dan peristiwa global. Trader harus menganalisa berita dan peristiwa untuk mengidentifikasi potensi risiko dan peluang serta menyesuaikan strategi investasi mereka.
Dengan melakukan riset menyeluruh, trader dapat membuat keputusan investasi yang lebih tepat berdasarkan data dan fakta, daripada emosi dan rumor.
Ini dapat membantu mereka mengidentifikasi potensi risiko dan peluang, serta membuat keputusan yang lebih tepat tentang kapan harus membeli, menahan, atau menjual aset.
Selain mengetahui apa itu FOMO dapat menyebabkan keputusan perdagangan impulsif, yang dapat mengakibatkan kerugian.
Untuk menghindari hal tersebut, trader harus mengambil langkah mundur dan menilai situasi sebaik mungkin sebelum mengambil keputusan.
Mereka harus bertanya pada diri sendiri apakah investasi tersebut sejalan dengan rencana perdagangan dan tujuan investasi mereka, dan apakah ada potensi risiko atau kekurangan yang mungkin terjadi.
Mengambil waktu sejenak untuk berpikir sebelum mengambil keputusan dapat membantu trader menghindari trading impulsif dan emosional.
Stop loss order merupakan jenis order yang secara otomatis akan menjual aset ketika harganya turun di bawah level tertentu.
Cara ini dapat membantu pedagang meminimalkan kerugian mereka dan menghindari memegang aset yang nilainya turun dalam waktu yang terlalu lama.
Dengan menggunakan stop loss order, trader bisa menetapkan tingkat kerugian maksimum untuk setiap trading, yang dapat membantu mereka menghindari pengambilan keputusan yang tidak rasional terutama saat terjadi kejadian yang panas seperti jatuhnya FTX, dll.
Bagaimana FOMO Mempengaruhi Trader di Pasar Saham dan Kripto?
Setelah mengetahui apa itu FOMO, sekarang Anda harus tahu bagaimana hal tersebut mempengaruhi para trader di pasar kripto dan saham.
FOMO dapat berdampak signifikan pada pedagang di pasar saham dan kripto. Hal ini dapat menyebabkan keputusan perdagangan yang impulsif dan tidak rasional, yang dapat mengakibatkan kerugian.
Misalnya, seorang pedagang mungkin melihat saham atau mata uang kripto naik nilainya dan takut kehilangan potensi keuntungan tersebut jika tidak segera membelinya.
Ketakutan ini dapat membuat mereka membeli aset dengan harga lebih tinggi daripada yang seharusnya, yang dapat mengakibatkan kerugian besar jika harga turun.
FOMO juga dapat menyebabkan pedagang menahan aset terlalu lama karena mereka berharap mendapatkan lebih banyak keuntungan, bahkan ketika pasar menunjukkan bahwa sudah waktunya untuk menjual.
Perilaku ini dikenal sebagai memegang pisau yang jatuh karena dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan.
Selain itu, FOMO dapat membuat trader mengabaikan faktor penting lainnya saat membuat keputusan trading, seperti tren pasar, laporan keuangan, dan indikator ekonomi.
Sebaliknya, mereka mungkin hanya berfokus pada rasa takut akan kehilangan potensi keuntungan tersebut.